Bantahan Teori Bumi Datar dan Alasan Masih Banyak Dipercaya
Bantahan Teori Bumi Datar dan Alasan Masih Banyak Dipercaya
Teori Bumi datar telah terlihat sejak puluhan atau ratusan th. yang lalu. Perkembangan internet dan media sosial makin lama menopang teori tersebut menyebar melawan argumentasi bahwa bumi bulat.
Pasang Bola
Tak cuma orang biasa, sejumlah figur publik pun percaya bersama dengan teori itu. Rapper BoB misalnya, sampai menggalang dana publik agar sanggup mengirim manusia ke luar angkasa untuk menunjukkan bahwa Bumi datar.
Melansir Physics World, pakar didalam fenomena penyangkalan sains Lee McIntyre mengatakan gagasan Bumi datar punya daya tarik, khususnya di pada orang-orang yang rentan pada teori konspirasi lainnya.
Bahkan, dia sampai menghadiri Konferensi Internasional Bumi Datar di Denver, th. 2018 untuk melihat orang-orang yang percaya bersama dengan teori itu.
“Mereka terlalu mempercayainya,” kata McIntyre.
Psikolog dari Texas Tech University, Asheley Landrum yang termasuk menghadiri pertemuan itu sepakat bahwa kaum Bumi datar itu asli, dan tidak main-main.
Gagasan Bumi disebut datar didasarkan pada kesalahpahaman ilmiah basic yang sebetulnya sanggup bersama dengan mudah disangkal. Bagi umumnya orang, lebih-lebih mereka yang tidak punya latar belakang fisika, bukti Bumi bulat telah jelas.
Gagasan bahwa Bumi adalah bulat telah diselesaikan oleh filsuf Yunani kuno layaknya Aristoteles (384-322 SM), yang meraih bukti empiris setelah melakukan perjalanan ke Mesir dan melihat konstelasi bintang baru.
Eratosthenes, pada abad ketiga Sebelum Masehi, jadi orang pertama yang mengkalkulasi keliling Bumi. Para cendekiawan Islam termasuk melakukan pengukuran lebih lanjut dari lebih kurang abad ke-9 M dan seterusnya, selagi para navigator Eropa mengitari Bumi pada abad ke-16.
Gambar dari luar angkasa adalah bukti akhir, jika sebetulnya diperlukan. Lantas, mengapa ide-ide ini masih bertahan di abad ke-21?
Gagasan perihal Bumi datar awalnya terlihat ulang pada th. 1800-an sebagai reaksi pada kemajuan ilmiah, khususnya di pada mereka yang dambakan ulang ke literalisme alkitabiah.
Pendukung teori Bumi datar yang paling kondang adalah penulis asal Inggris Samuel Rowbotham. Dia menunjukkan Bumi adalah cakram datar tak bergerak, berpusat di Kutub Utara, bersama dengan Antartika adalah dinding es di batas luar cakram.
Landrum menilai kaum Bumi datar bukanlah orang yang tidak percaya pada sains. Meskipun ada indikasi bahwa mereka yang rentan pada pandangan semacam itu punya tingkat melek ilmiah yang rendah.
“Ini bukan persoalan pendidikan. Ini terlalu perihal tidak percaya pada otoritas dan institusi. Ini tampaknya didasarkan pada mentalitas konspirasi dan kepercayaan yang dipegang teguh, yang terlihat terlalu sama bersama dengan religiusitas tapi tidak perlu secara khusus mengenai bersama dengan suatu agama,” ujar Landrum.
Landrum beranggap mentalitas konspirasi ini mengenai bersama dengan penyangkalan sains dan kerentanan untuk mempercayai klaim yang menipu di media sosial. Dia termasuk percaya mereka yang punya mentalitas konspirasi telah kehilangan kekuatan untuk menilai kapan perlu percaya dan kapan perlu jadi skeptis.
Kurangnya kepercayaan mereka pada otoritas tidak cuma termasuk para ilmuwan, tapi termasuk pada badan ilmiah layaknya NASA, yang menurut merka adalah bagian dari konspirasi besar-besaran untuk mencegah kebenaran Bumi datar terungkap.
“Mereka melihat dunia lewat filter yang terlalu gelap ini di mana mereka beranggap bahwa seluruh otoritas, institusi, dan perusahaan cuma ada untuk mengeksploitasi Anda,” ujarnya.
McIntyre mengatakan tidak begitu sukar untuk menyangkal kuam Bumi datar atas. Sebab, dia melihat ide-ide mereka umumnya didasarkan pada kesalahan dan kesalahpahaman perihal sains.
“Beberapa penganut Bumi datar memadai sadar fisika secara verbal, tapi mereka sebetulnya tidak memadai sadar fisika untuk memberi pembuktian,” ujar McIntyre.
Banyak argumen yang digunakan oleh para pendukung Bumi datar sanggup bersama dengan mudah diabaikan bersama dengan trigonometri atau hukum fisika dasar. Misalnya bersama dengan pendulum Foucault, perangkat yang dinamai fisikawan Prancis Léon Foucault pada th. 1851.
Pendulum Foucault adalah bola kuningan seberat 28 kilogram yang menggantuk di rantai 67 selama 67 m di Panthéon, Paris. Pendulum itu sanggup berayun di bidang apa pun, berubah arah selama sehari, menghasilkan bukti langsung dari rotasi Bumi.
Fenomena lain yang menunjukkan Bumi adalah bola dunia yang berputar adalah jenis Coriolis yang melakukan tindakan tegak lurus bersama dengan arah gerak massa yang berputar. Gaya ini memicu silinder berputar Sejalan jarum jam di belahan bumi selatan dan berlawanan arah jarum jam di belahan bumi utara.
Melansir Live Science, seluruh teori konspirasi punya impuls dasar, yakni menyajikan teori alternatif perihal persoalan atau peristiwa perlu dan membangun penjelasan samar mengapa seseorang menutupi versi ‘sebenarnya’ dari peristiwa itu.
“Salah satu daya tarik utama adalah bahwa mereka mengatakan peristiwa besar tapi seringkali tanpa mengatakan secara rinci,” ujar psikolog Universitas Kent Karen Doughlas.