China dan Rusia Bakal Bangun Stasiun Antariksa di Bulan
China dan Rusia Bakal Bangun Stasiun Antariksa di Bulan
Rusia dan China mengumumkan rancangan untuk membangun stasiun ruang angkasa bersama. Moskow mengupayakan untuk merebut kembali kejayaan hari-hari perintis antariksa di zaman Soviet, dan Beijing mempersiapkan ambisi angkasa luarnya sendiri.
Bandar Taruhan
Meskipun Moskow pernah menjadi yang terdepan dalam perjalanan ruang angkasa yaitu ketika mengirim orang pertama ke luar angkasa – ambisi kosmiknya sudah meredup berkat pembiayaan yang jelek dan korupsi yang endemik, seperti mengutip Channel News Asia, Rabu (10/3/2021).
Ini sudah dikalahkan oleh China dan Amerika Serikat, yang keduanya mencatat kemenangan besar dalam eksplorasi dan penelitian ruang angkasa dalam sebagian tahun terakhir.
Badan antariksa Rusia Roscomos menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sudah di tandatangani perjanjian bersama dengan Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) untuk mengembangkan “kompleks sarana penelitian eksperimental yang dibikin di permukaan atau di orbit Bulan”.
CNSA, pada bagiannya, menjelaskan bahwa proyek itu “terbuka untuk semua negara yang berkepentingan dan mitra internasional” dalam apa yang menurut para ahli bakal menjadi proyek kerja sama luar angkasa internasional terbesar China sampai saat ini.
Moskow mengupayakan untuk kembali memimpin dalam perlombaan luar angkasa.
Tahun ini, Rusia merayakan kembali tahun ke-60 untuk penerbangan luar angkasa berawak pertama Rusia bersama dengan mengirim Yuri Gagarin ke luar angkasa pada April 1961, diikuti oleh wanita pertama, Valentina Tereshkova, dua tahun kemudian.
Badan antariksa NASA Amerika Serikat meluncurkan penerbangan antariksa berawak pertamanya sebulan sesudah Rusia, pada Mei 1961, mengirim Alan Shepard naik ke atas Mercury-Redstone 3.
Namun Moskow sudah tertinggal di belakang Washington dan Beijing dalam eksplorasi Bulan dan Mars dalam sebagian tahun terakhir.
Sementara itu, China – yang sudah mengupayakan kemitraan lebih dekat bersama dengan Moskow – sudah mengawali program luar angkasa yang sukses.
Chen Lan, seorang analis mandiri yang berspesialisasi dalam program luar angkasa China, menjelaskan stasiun luar angkasa bersama dengan di bulan adalah “proyek besar”.
“Ini bakal menjadi proyek kerja sama luar angkasa internasional terbesar bagi China, menjadi ini penting,” kata Lan kepada AFP.
Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin menulis di Twitter bahwa dia sudah menimbulkan kepala CNSA Zhang Kejian ke peluncuran pendarat bulan modern pertama Rusia, Luna 25, yang dijadwalkan pada 1 Oktober – pendarat bulan pertama yang diluncurkan oleh Rusia sejak 1976.