Ilmuwan Temukan Fosil Jamur Tertua di Dunia
Ilmuwan Temukan Fosil Jamur Tertua di Dunia
Para ilmuwan mendapatkan jamur darat tertua di dunia yang berusia 635 juta th. di sebuah gua di China selatan.
Mikrofosil ini berukuran terlalu kecil untuk dicermati bersama dengan mata telanjang.
FS88BET
Temuan selanjutnya mendorong kemunculan jamur darat kira-kira 240 juta tahun, ke periode yang dikenal sebagai Bumi Bola Salju, kala planet tetap berupa es dari 750 juta sampai 580 juta th. lalu.
Kehadiran jamur tanah pada titik gawat ini sudah menopang Bumi beralih dari bola es beku, menjadi planet yang memiliki banyak variasi ekosistem dan sanggup menampung kehidupan.
Para ilmuwan mendapatkan fosil filamen seperti benang yang merupakan ciri khas susunan jamur di bebatuan sedimen dari Formasi Duoshantuo China di Provinsi Guizhou, berasal dari periode Ediacaran atau kira-kira 635 juta sampai 541 juta th. lalu.
“Mengidentifikasi batuan yang barangkali mempunyai kandungan fosil mikroskopis memerlukan keberuntungan dan termasuk keterampilan,” kata Shuhai Xiao, profesor geosains di Virginia Tech College of Science (VT), seperti dikutip dari Live Science, Selasa (2/2/2021).
Untuk mendapatkan fosil tersebut, para peneliti menggiling irisan batu yang memadai tidak tebal untuk ditembus cahaya, bersama dengan ketebalan tidak lebih dari 0,002 inci.
Penelitian mikroskop mengutarakan sulur kecil jamur, yang diameternya cuma kira-kira 1/10 lebar rambut manusia. Di bawah pengamatan mikroskop, jejak karbon organik di dalam fosil lebih gelap daripada batuan yang mengelilinginya.
Para ilmuwan termasuk pakai mikroskop yang lebih canggih untuk memeriksa fosil dan sebabkan salinan digital dari strukturnya.
“Untungnya, banyak anggota dari susunan itu dilestarikan bersama dengan terlalu baik di dalam tiga dimensi,” ucap Tian Gan, ilmuwan di Akademi Ilmu Pengetahuan China, Beijing.
Filamen bercabang selanjutnya mengutarakan bahwa fosil itu berasal dari biologis, bukan mineral. Meskipun lebih dari satu model bakteri termasuk menghasilkan cabang, analog paling dekat untuk model filamen ini adalah jamur.
Penemuan ini sudah dipublikasi secara online di jurnal Nature Communications pada 28 Januari.