Skip to content

Jerezhoy.com – Berita Sains

Kumpulan berita seputar sains Terkini Terbaru Hari Ini Ilmu Bumi, Astronomi, Ilmuwan, Pengetahuan Alam

  • Home
  • Berita Sains
  • Home
  • Berita Sains
  • Ini Alasan Steker atau Colokan Listrik di Tiap Negara Berbeda-beda

Ini Alasan Steker atau Colokan Listrik di Tiap Negara Berbeda-beda

Posted on 10/01/2021 By publisher No Comments on Ini Alasan Steker atau Colokan Listrik di Tiap Negara Berbeda-beda
Berita Sains

Ini Alasan Steker atau Colokan Listrik di Tiap Negara Berbeda-beda

Ini Alasan Steker atau Colokan Listrik di Tiap Negara Berbeda-beda

Sejumlah orang pasti pernah dihadapkan didalam suasana tersebut pas perjalanan ke luar negeri: pas kita butuh mengecas ponsel, kamera, atau tablet, di tempat-tempat layaknya hotel atau bandara, tiba-tiba kita menemukan wujud steker atau colokan listrik yang aneh.

Steker bersama lubang tiga; wujud yang tidak bundar, dan lain sebagainya. Pada pas itu, Anda barangkali bertanya-tanya, mengapa negara ini memakai steker dan stopkontak yang tidak sama dari yang kita memakai di rumah?

Jawaban singkatnya adalah sebab proses distribusi listrik di rumah-rumah di seluruh dunia dibangun oleh ribuan orang tidak sama sepanjang 140 th. terakhir, dan pekerjaan itu belum selesai, demikian layaknya dikutip dari The Conversation Indonesia*, Sabtu (2/1/2021).

Di seluruh dunia, sekitar 750 juta orang – atau satu dari 10 orang – tetap belum punya akses listrik.

Dan bagi 90% orang yang bisa terhubung listrik, tersedia 15 model steker yang tidak sama yang digunakan di rumah-rumah di seluruh dunia.

Untuk mengetahui mengapa stopkontak tidak serupa semua, kita wajib mengetahui langkah kerja stopkontak.

Di Amerika Serikat (AS), lubang di sebelah kanan disebut sebagai segi “panas” dan lubang sebelah kiri “netral”. Saat kita mencolokkan steker lampu dan menyalakannya, sirkuit bakal tersambung sehingga aliran listrik mengalir dan menyalakan lampu.

Aliran listrik mengalir dari segi “panas” melewati lampu lalu kembali ke segi “netral”.

Lubang ketiga di sedang stopkontak disebut “ground” yang bermanfaat untuk merawat kita tidak tersengat listrik jikalau tersedia kasus bersama steker atau jikalau tersedia kabel memiliki masalah di alat yang kita gunakan.

Fungsi ini disebut “grounding” sebab jikalau aliran listrik terlepas dari kabel, maka kabel-kabel tertentu di lubang ketiga itu bisa mengalirkannya ke tanah.

Untuk mendorong aliran listrik mengaliri kabel, proses elektrik memakai tekanan yang disebut voltase. Semakin tinggi voltase, tambah kuat tekanannya.

Bayangkan ini layaknya aliran air: air bisa menetes, mengalir, atau bahkan menyembur kuat sampai kita terjatuh.

Membangun jaringan listrik

Saat penemu-penemu layaknya Thomas Edison, George Westinghouse dan Nikola Tesla membangun jaringan transmisi modern pertama di AS terhadap 1880-an, voltase yang dialirkan ke rumah-rumah ditetapkan terhadap 110 volt.

Sebagian besar alat yang memakai listrik zaman itu – terutama pencahayaan – bekerja paling baik bersama voltase 110 volt. Ini tetap jadi standar di AS, meskipun terhadap praktiknya pas voltase yang mengalir di tempat tinggal condong lebih tinggi sedikit.

Namun pas orang mulai membangun jaringan listrik di negara lain, mereka coba sebabkan perbaikan.

Perusahaan-perusahaan di Eropa mengetahui bahwa mengalirkan listrik terhadap 220 volt, alih-alih 110 volt, lebih murah.

Pada voltase tinggi, perusahaan listrik bisa mengirimkan tenaga yang serupa bersama aliran lebih rendah.

Bayangkan ini layaknya sungai sempit yang mengalir cepat dibanding sungai lebar yang mengalir lambat.

Aliran yang lebih rendah perlu kabel yang lebih tipis. Karena tembaga yang jadi bahan basic kabel listrik harganya mahal, voltase tinggi bisa menghemat uang.

Steker bundar termasuk merupakan inovasi terhadap era awal. Bentuk ini diakui lebih aman sebab lebih pas pas dicolok.

Awalnya, steker di AS hanya memilik dua pin, tanpa pin ground. Teknisi mulai mendiskusikan ide bahwa pin ground sebabkan steker lebih aman terhadap 1920-an. Banyak negara mengadopsi pin ground ini bersama segera, tapi tidak senantiasa menjadikannya sebagai standar.

Misalnya, meskipun AS memakai steker ini untuk beberapa peralatan, steker ini tidak jadi standar untuk pemakaian di tempat tinggal sampai 1971.

Jadi sebab banyak negara mengadopsi inovasi terhadap pas yang berbeda-beda, steker yang mereka memakai termasuk berubah bersamaan waktu.

Saat ini beberapa besar rumah-rumah di seluruh dunia telah punya akses listrik, maka satu steker standar untuk seluruh dunia pasti bakal lebih memudahkan ketimbang banyak ragam model steker.

Namun, pergantian bakal memakan biaya triliunan rupiah bagi negara-negara untuk merubah stopkontak, merubah langkah membangun, dan bahkan merubah langkah produksi peralatan.

Maka tidak mengejutkan jikalau negara-negara lebih puas memakai duwit untuk hal lain.

Pada dasarnya, seluruh negara menolong ide satu steker yang serupa untuk seluruh dunia, tapi tidak tersedia yang rela berubah.

Jadi untuk pas yang memadai lama ke depan, kita senantiasa wajib mempunyai adaptor steker jikalau kita pergi ke luar negeri.

 

Tags: berita sains

Post navigation

❮ Previous Post: Hujan Meteor hingga Gerhana Matahari dan Bulan, 5 Fenomena Langit 2021 Paling Dinanti
Next Post: Asteroid Berusia 4,5 Miliar Tahun ❯

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Mengorbit Bintang Tertua di Bimasakti, Ilmuwan Temukan Planet Super Earth
  • Astronom Hitung Ulang Usia Alam Semesta
  • Aneh Tapi Nyata, Kadal Ini Berubah Jenis Kelamin dari Betina Jadi Jantan
  • Unik! Penambang Temukan Batu Mineral Ada Ukirannya Berbentuk Hati
  • Kisah Luar Angkasa Paling Bersejarah Sepanjang 2020 part 2
  • Kisah Luar Angkasa Paling Bersejarah Sepanjang 2020
  • Gunakan Metana, Astronot Akan Buat Bahan Bakar Roket di Mars
  • Dikira Batu Taman, Ilmuwan Temukan Artefak Langka Romawi Kuno
  • Temuan Dinosaurus Paling Keren Sepanjang 2020 part 2
  • Temuan Dinosaurus Paling Keren Sepanjang 2020

Copyright © 2021 Jerezhoy.com – Berita Sains.

Theme: Oceanly by ScriptsTown