Mengorbit Bintang Tertua di Bimasakti, Ilmuwan Temukan Planet Super Earth
Mengorbit Bintang Tertua di Bimasakti, Ilmuwan Temukan Planet Super Earth
Penelitian teranyar diterbitkan di Astronomical Journal terhadap 11 Januari, mengungkap tidak benar satu bintang tertua di Bimasakti diorbit oleh planet super-Earth yang terlampau panas dan berbatu.
Bandar Taruhan
Dikenal sebagai TOI-561b, planet ekstrasurya ini sekitar 50 % lebih besar dan tiga kali lebih masif berasal dari Bumi.
Planet tersebut mengitari bintang induknya didalam orbit yang terlampau dekat dan cuma butuh pas kurang berasal dari 12 jam untuk merampungkan satu putaran.
Dengan jarak dekat seperti itu, TOI-561b memiliki suhu permukaan kebanyakan lebih berasal dari 1.726 derajat Celcius, terlampau panas untuk menampung segala bentuk kehidupan.
Tak cuma itu, para ilmuwan termasuk menemukan bahwa kerapatan TOI-561b serupa bersama Bumi.
“Ini mengejutkan, gara-gara kita meminta kepadatannya lebih tinggi. Tetapi ini cocok bersama pemikiran bahwa planet ini terlampau tua,” kata Stephen Kane, pakar astrofisika planet berasal dari University of California, Riverside, seperti dikutip berasal dari Space.com, Kamis (14/1/2021).
Kepadatan rendah TOI-561b membuktikan bahwa planet ini memiliki unsur berat (besi dan magnesium) yang relatif sedikit dan gara-gara planet itu terlampau tua, diperkirakan terbentuk sekitar 10 miliar tahun yang lalu.
Bintang induk planet yang disebut TOI-561 termasuk di antara populasi bintang langka yang terdapat di lokasi yang disebut cakram tebal galaksi.
Bintang-bintang tersebut diketahui memiliki unsur berat yang jauh lebih sedikit daripada bintang biasa di Bimasakti.
“TOI-561b adalah tidak benar satu planet berbatu tertua yang pernah ditemukan. Keberadaannya membuktikan bahwa alam semesta sudah membentuk planet berbatu nyaris sejak pembentukannya 10-14 miliar tahun yang lalu,” ucap Lauren Weiss, penulis utama penelitian di University of Hawaii.
Tim pakar menemukan dan mengkarakterisasi TOI-561b bersama mempelajari pengamatan yang ditunaikan oleh Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) dan W.M. Keck Observatory milik NASA di Hawaii.
Sistem bintang tersebut terdapat sekitar 280 cahaya berasal dari Bumi dan memiliki dua planet lain yang diketahui tak hanya TOI-561b. Tetapi dua planet lain ini terlampau besar dan tidak cukup padat untuk jadi planet berbatu seperti TOI-561b.