Mengungkap Kebrutalan Hidup di Abad Pertengahan Dari Temuan 300 Kerangka Manusia
Mengungkap Kebrutalan Hidup di Abad Pertengahan Dari Temuan 300 Kerangka Manusia
Penggalian bermacam web site pemakaman di Cambridge, Inggris, udah mengungkap betapa brutal dan kerasnya kehidupan di Abad Pertengahan melalui lebih berasal dari 300 kerangka manusia.
Bandar Taruhan
Dilaporkan dalam American Journal of Physical Anthropology, arkeolog berasal dari University of Cambridge menggali tiga web site berlainan di kota.
Ketiganya mencakup kuburan gereja lokal untuk pekerja biasa, rumah sakit amal di mana orang yang dirawat dikuburkan, dan biara Augustinian tempat pendeta dimakamkan.
Analisis sinar-X terhadap 314 kerangka mengungkap 44 prosen pekerja biasa mengalami patah tulang, dibandingkan bersama 32 prosen di biara, dan 27 prosen kerangka yang dikubur di rumah sakit.
“Kami bisa menyaksikan bahwa pekerja biasa punya risiko cedera yang lebih tinggi dibandingkan bersama para biarawan dan dermawan mereka atau orang-orang di rumah sakit yang lebih terlindungi,” kata Dr Jenna Dittmar, penulis utama berasal dari proyek After the Plague yang didanai Wellcome Trust di Departemen Arkeologi University of Cambridge.
Selain itu, patah tulang ditemukan terhadap 40 prosen jasad Laki-laki dan 26 prosen jasad perempuan.
Kerangka berikut menyoroti bahwa Abad Pertengahan adalah pas yang brutal bagi semua orang.
Cedera tulang terkait kekerasan paling barangkali disebabkan oleh orang lain ditemukan terhadap kurang lebih 4 prosen berasal dari semua populasi.
Tulang-tulang berikut terhitung mengungkap lebih dari satu kisah aneh berasal dari Abad Pertengahan, seperti seorang biarawan yang tinggal di biara Agustinian. Kerangkanya ditemukan bersama ke-2 tulang femur di kaki anggota atas hancur.
“Apa pun yang mengakibatkan ke-2 tulang patah bersama langkah ini tentu traumatis dan barangkali menjadi penyebab kematian. Kami menduga itu berjalan dikarenakan kecelakaan kereta,” malah Dittmar, seperti dikutip berasal dari IFL Science, Kamis (28/1/2021).
Beberapa biarawan terhitung tampaknya mengalami kehidupan yang penuh kekerasan hingga mengakibatkan kematian.
Dari 19 kerangka yang diyakini sebagai biarawan di biara Agustinian, enam kerangka perlihatkan bukti trauma.
Selain itu, seorang jasad perempuan tua yang dimakamkan di kuburan rumah sakit mengalami patah tulang rusuk, tulang belakang, rahang, dan kaki.
Tidak seperti biasanya, luka-luka berikut lebih dari satu besar sembuh sebelum kematian.
Hal ini mengakibatkan para peneliti mencurigai perempuan itu menderita luka-luka yang berlainan ini dikarenakan kekerasan dalam rumah tangga seumur hidup.
Secara keseluruhan, kerangka-kerangka itu beri tambahan gambaran yang menarik berkenaan ketidaksetaraan sosial terhadap periode berikut dan betapa sulitnya bagi semua orang.